Just share, and i like very much all pict. it' so funny~ #ilovekorsel #iloveseoul
Rabu, 08 Oktober 2014
Apa kabar langit yang pernah dicita-citakan bersama?
Kamu tahu bagaimana aku mengagumi langit, setiap saat bersamamu setiap saat pula aku memintamu berhenti menengadah melihat luasnya, birunya, bahkan ketika langit gelap. Kita selalu memimpikan suatu ketika bisa berada di tengah luas dan birunya kuasa Tuhan itu.
kamu tahu, aku sudah mewujudkannya, berada disana [Tanpamu]!!! tidak hanya menengadah lagi~
Aku sangat ingin bercerita tentang langitku yang pertama, dan kapan aku bisa menikmati kuasa Tuhan itu [Denganmu]...?
Minggu, 20 April 2014
Dwitasari :): Bisakah Kaubayangkan Rasanya jadi Aku?
Kamu pernah menjadi bagian hari-hariku. Setiap malam, sebelum
tidur, kuhabiskan beberapa menit untuk membaca pesan singkatmu. Tawa kecilmu,
kecupan berbentuk tulisan, dan canda kita selalu membuatku tersenyum diam-diam.
Perasaan ini sangat dalam, sehingga aku memilih untuk memendam.
Jatuh cinta terjadi karena proses yang cukup panjang, itulah
proses yang seharusnya aku lewati secara alamiah dan manusiawi. Proses yang
panjang itu ternyata tak terjadi, pertama kali melihatmu; aku tahu suatu saat
nanti kita bisa berada di status yang lebih spesial. Aku terlalu penasaran
ketika mengetahui kehadiranmu mulai mengisi kekosongan hatiku. Kebahagiaanku
mulai hadir ketika kamu menyapaku lebih dulu dalam pesan singkat. Semua begitu
bahagia.... dulu.
Aku sudah berharap lebih. Kugantungkan harapanku padamu.
Kuberikan sepenuhnya perhatianku untukmu. Sayangnya, semua hal itu seakan tak
kaugubris. Kamu di sampingku, tapi getaran yang kuciptakan seakan tak
benar-benar kaurasakan. Kamu berada di dekatku, namun segala perhatianku
seperti menguap tak berbekas. Apakah kamu benar tidak memikirkan aku? Bukankah
kata teman-temanmu, kamu adalah perenung yang seringkali menangis ketika
memikirkan sesuatu yang begitu dalam? Temanmu bilang, kamu melankolis, senang
memendam, dan enggan bertindak banyak. Kamu lebih senang menunggu. Benarkah
kamu memang menunggu? Apalagi yang kautunggu jika kausudah tahu bahwa aku
mencintaimu?
“Belajar Melepaskan #Dwitasari :")”
Kamu mengenalkan namamu begitu saja, uluran tanganmu dan suara
lembutmu berlalu tanpa pernah kuingat-ingat. Awalnya, semua berjalan sederhana.
Kita bercanda, kita tertawa, dan kita membicarakan hal-hal manis; walaupun
segala percakapan itu hanya tercipta melalui pesan singkat— BBM. Perhatian yang
mengalir darimu dan pembicara manis kala itu hanya kuanggap sebagai hal yang
tak perlu dimaknai dengan luar biasa.
Kehadiranmu membawa perasaan lain. Hal berbeda yang kamu
tawarkan padaku turut membuka mata dan hatiku dengan lebar. Aku tak sadar,
bahwa kamu datang memberi perasaan aneh. Ada yang hilang jika sehari saja kamu
tak menyapaku melalui dentingan chat BBM. Setiap hari ada saja topik menarik
yang kita bicarakan, sampai pada akhirnya kita berbicara hal paling menyentuh;
cinta.
Kamu bercerita tentang mantan kekasihmu dan aku bisa merasakan
perasaan yang kaurasakan. Aku berusaha memahami kerinduanmu akan perhatian
seorang wanita. Sebenarnya, aku sudah memberi perhatian itu tanpa kauketahui.
Mungkinkah perhatianku yang sering kuberikan tak benar-benar terasa olehmu? Aku
mendengar ceritamu lagi. Hatiku bertanya-tanya, seorang pria hanya
menceritakan perasaannya pada wanita yang dianggap dekat.
Aku bergejolak dan menaruh harap. Apakah kausudah menganggap aku
sebagai wanita spesial meskipun kita tak memiliki status dan kejelasan?
Senyumku mengembang dalam diam, segalanya tetap berjalan begitu saja, tanpa
kusadari bahwa cinta mulai menyeretku ke arah yang mungkin saja tak kuinginkan.
Saat bertemu, kita tak pernah bicara banyak. Hanya sesekali
menatap dan tersenyum penuh arti. Ketika berbicara di BBM, kita begitu
bersemangat, aku bisa merasakan semangat itu melalui tulisanmu. Sungguh, aku
masih tak percaya segalanya bisa berjalan secepat dan sekuat ini. Aku terus
meyakinkan diriku sendiri, bahwa ini bukan cinta. Ini hanya ketertarikan sesaat
karena aku merasakan sesuatu yang baru dalam hadirmu. Aku berusaha memercayai
bahwa perhatianmu, candaanmu, dan caramu mengungkapkan pikiranmu adalah dasar
nyata pertemanan kita. Ya, sebatas teman, aku tak berhak mengharapkan sesuatu
yang lebih.
Aku tak pernah ingin mengingat kenangan sendirian. Aku juga tak
ingin merasakan sakit sendirian. Tapi, nyatanya....
Perasaanku tumbuh semakin pesat, bahkan tak lagi terkendalikan.
Siapakah yang bisa mengendalikan perasaan? Siapakah yang bisa menebak perasaan
cinta bisa jatuh pada orang yang tepat ataupun salah? Aku tidak sepandai dan
secerdas itu. Aku hanya manusia biasa yang merasakan kenyamanan dalam hadirmu.
Aku hanya wanita yang takut kehilangan seseorang yang tak pernah aku miliki.
Salahku memang jika mengartikan tindakanmu sebagai cinta. Tapi,
aku juga tak salah bukan jika berharap bahwa kamu juga punya perasaan yang
sama? Kamu sudah jadi sebab tawa dan senyumku, aku percaya kautak mungkin
membuatku sedih dan kamu tak akan jadi sebab air mataku. Aku percaya kamulah
kebahagiaan baru yang akan memberiku sinar paling terang. Aku sangat
memercayaimu, sangat! Dan, itulah kebodohan yang harus kusesali.
Ternyata, ketakutanku terjawab sudah, kamu menjauhiku tanpa alasan
yang jelas. Kamu pergi tanpa ucapan pisah dan pamit. Aku terpukul dengan
keputusan yang tak kausampaikan padaku, tapi pantaskah aku marah? Aku tak
pernah jadi siapa-siapa bagimu, mungkin aku hanya persinggahan; bukan tujuan.
Kalau kauingin tahu, aku sudah merancang berbagai mimpi indah yang ingin
kuwujudkan bersamamu. Mungkin, suatu saat nanti, jika Tuhan izinkan, aku
percaya kita pasti bisa saling membahagiakan.
Aku tak punya hak untuk memintamu kembali, juga tak punya
wewenang untuk memintamu segera pulang. Masih adakah yang perlu kupaksakan jika
bagimu aku tak pernah jadi tujuan? Tidak munafik, aku merasa kehilangan. Dulu,
aku terbiasa dengan candaan dan perhatian kecilmu, namun segalanya tiba-tiba
hilang menguap, bagai asap rokok yang hilang ditelan gelapnya malam.
Sesungguhnya, ini juga salahku, yang bertahan dalam diam
meskipun aku punya perasaan yang lebih dalam dan kuat. Ini bukan salahmu, juga
bukan kesalahannya. Tapi, tak mungkin matamu terlalu buta dan hatimu terlalu
cacat untuk tahu bahwa aku mencintaimu.
“Aku harus belajar tak peduli. Aku harus belajar memaafkan, juga
merelakan”
Jumat, 18 April 2014
Saat hujan l tere liye
Berteriaklah
di depan air terjun tinggi,
berdebam
suaranya memekakkan telinga
agar
tidak ada yang tahu kau sedang berteriak
Berlarilah
di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk2nya
lebih tinggi dari kepala
agar
tidak ada yang tahu kau sedang berlari
Termenunglah
di tengah senyapnya pagi,
yang
kicau burung pun hilang entah kemana
agar
tidak ada yang tahu kau sedang termangu
Dan,
menangislah saat hujan,
ketika
air membasuh wajah
agar
tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
Perasaan
adalah perasaan,
Tidak
kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak
kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak
berkurang satu helai pun nilainya
Tidak
hilang satu daun pun dari tangkainya
Perasaan
adalah perasaan,
Hidup
bersamanya bukan kemalangan,
Hei,
bukankah dia memberikan kesadaran
betapa
indahnya dunia ini?
Hanya
orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya
orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah
Menangislah
saat hujan,
ketika
air membasuh wajah
agar
tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
Memimpikan impian-impianku bersama [A][nda]
Semua hal yang Anda katakan
kepadaku hari ini, telah membantu mengubah perspektifku dalam melihat segala
hal yang ku temui. Aku yakin bukan hari ini saja perkataan Anda telah membantu.
Tapi, kemarin, kemarinnya dan lalu kemarinnya, lalu kemarinnya lagi dan kemarin
sebelumnya, dan kemarin sebelumnya lagi, terus dan terus sampai saat lampau
dimana aku dulu belum bisa berbicara satu huruf pun dan belum bisa berjalan
satu langkah pun. Aku yakin dan aku yakin, perkataan Anda lah yang telah
membantuku hingga bisa mengucapkan puluhan ribu kata-kata dan berjalan puluhan
ribu langkah.
Semua hal yang Anda katakan
mulai hari itu hingga hari ini, semua-muanya tidak ada yang sia-sia,
semua-muanya telah membantuku dalam mengubah perspektifku dalam melihat
segalanya. Dan semua itu amatlah begitu sangat berarti sekali bagiku, sungguh
sangat berarti sekali. Untuk menghias sebuah tempat yang jauh di dalam
diri ini. Sebuah tempat yang dengannya segalanya bisa menjadi Indah atau
sebaliknya. Sebuah tempat yang pernah dikatakan oleh seseorang yang ku bersaksi
dengan namanya, beliau mengatakan tempat itu adalah hati.
Yang akan ku katakan ini
adalah usaha diri ini untuk mencoba membalas semua-muanya yang telah Anda
berikan kepadaku. Ini adalah statement dan juga doa.
Akankah Kamu Membuka Matamu?
Apakah kamu suka cara kamu merasakan
hari ini?
Tapi bagaimana kamu tau matahari akan
selalu bersahabat?
Bumi akan selalu
menyenangkan?
Dan langit akan selalu terlihat indah?
Dan langit akan selalu terlihat indah?
Lihatlah kebelakang, maka kamu akan
melihatnya dengan jelas
Sebenarnya apa yang nantinya akan
membunuhmu kelak
Kamu melihat tapi kamu melepasnya untuk
semua yang ingin kamu miliki
Melalui matamu, kamu akan mengetahui semuanya
Tapi Akankah kamu membuka matamu ?
Dan menyadari akan hal itu
Hari itu pasti akan datang dan ketika
hal itu terjadi
Ketika kamu membuka matamu, maka kamu
akan sadar
Bahwa kalian adalah satu
Tapi lagi2, akankah kamu membuka matamu?
Menyadari akan itu semua, sebelum semuanya terlambat.
“Dan apabila dia berpaling (dari kamu), dia berjalan di bumi untuk
mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak,
padahal Allah tidak menyukai kebinasaan”. [Al Baqarah : 205].
-- Will Open Your Eyes ?
Januari 2013
@DPooer
Rabu, 09 April 2014
Mengais Masa Lalu @Dwitasari
Kamu selalu mengajariku mengais masa lalu.
Memaksaku untuk menyentuh kembali kenangan.
Terdampar dalam bayang-bayang yg kau gurat secara sengaja.
Seakan-akan sosokmu nyata.
Menjelma sebagai pahlawan kesiangan yg merusak kebahagiaan
Dalam kenangan kau seret aku perlahan.
Menuju masa yg seharusnya kulupakan.
Hingga aku kelelahan.
Hingga aku sadar, bahwa aku sedang di permainkan.
Inikah caramu menyakitiku?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
Apa dengan melihat tangisku itu berarti bahagia utkmu?
Apa dengan menorehkan luka dihatiku, berarti kemenangan bagimu?
Siapa aku dimatamu?
Hingga begitu sulit melepaskan aku dari jeratanmu.
Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
Kapan kau ajari aku kebebasan?
Ajari aku caranya melupakan. Meniadakan segala kecemasan,
meniadakan segala kenangan.
Nyatanya derai airmataku hanya disebabkan olehmau.
Ajari aku caranya melupakan. Sehingga aku lupa caranya
menangis.
Sehingga aku lupa caranya meratap. Karena aku selalu kenal air mata.
Aku hanya ingin tertawa.
Sehingga hati aku, mati rasa akan luka.
Tidakkah Ada?
Dia bertanya, dalam diamnya "tidak kah Allah mengirimkan seorang saja yang mampu merasakan?"
Mata itu terlalu lelah menahan tangis,
Bibir itu tertahan untuk berkeluh kesah tentang perih,
Senyum itu penuh dengan kepura-puraan, selalu di paksakan,
Hati nya luka, tak sanggup menahan sedih.
Yang Menjadi Pegangan
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan
penuh keikhlasan
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid )
"Jenius adalah 1 % inspirasi dan
99 % keringat, Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras"
"Jadikan Diam sebagai pilihan, cukup dengan diam,
nikmati semua kuasa tuhan"
Cukup menjadi seperti senja yang bening, yang selalu
menyimpan banyak cerita, dengan segudang keindahan yang tak dapat diungkapkan
dengan kata.
”JUST LIKE SNOW,
BEAUTIFUL BUT COLD”
Halaman Persembahan Skripsi023
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati yang
tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah, penuh rasa syukur
kupersembahkan karya yang
sederhana ini sebagai tanda terima kasihku kepada
Ayahanda tercinta Andi Muh.
Asdar, S.Pd., dan Ibunda Andi Sudarmi, S.Pd.,
setulus hatimu ibu, searif arahanmu
ayah , doamu hadirkan keridhaan untukku,
petuahmu tuntunkan jalanku,
Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan
tetesan air mata diuujung sajadah
itu serta sebait doa telah merangkul diriku
menuju masa depan yang
insyaallah terbaik untukku.
Mungkin sosokku tak dapat selalu
berucap, namun dalam hati ini,
“sungguh aku menyayangi kalian”.
Ketiga Saudaraku, Andi Taufan
Ashari, S.Pd., Andi Dedi Cahyadi,
dan Andi Baso Pada atas
segala kasih sayangnya,
senantiasa mengiringiku dengan
doa, serta selalu menjagaku,
Dari
hati untuk teman seperjuangan CL & PTIKC 2010:
” untuk
segala motivasi, semangat dan pengorbanan kalian, untuk segala kisah yang
kita ciptakan bersama, tawa, canda, dan setiap kesedihan selama berproses
bersama kalian adalah bagian terbaik dalam hidup, semua berawal dari
kalian dan ini untuk kalian “
Rabu, 05 Maret 2014
~rilakkuma pict and history~
Rilakkuma ini beruang
lucu yang merupakan karakter ciptaan perusahaan San-X, Jepang. Rilakkuma
sendiri merupakan kombinasi dari kata Relax dan Kuma yang artinya beruang.
Rilakkuma ini adalah beruang yang kerjaannya relaks melulu, sante-sante ato
bisa dikatakan beruang yang pemalas. Tapi lucuuu ^^ Rilakkuma pertama kali
muncul di serial buku bergambar "Rilakkuma Seikatsu" yang diproduksi
oleh San-X tentunya. Tetapi sejak kemunculannya dalam bentuk mainan lembut
(boneka) dia jadi makin populer. Di serial buku bergambar tersebut Rilakkuma
ini tampil dengan kostum (ceritanya) jadi yang dia kenakan pada penampakannya
itu aslinya kostum biasanya di bagian punggung akan terlihat zipper (resleting)
cuma yang bikin bingung apakah kepalanya itu juga kostum (?) LOL.
Selasa, 04 Maret 2014
3C MINUS!!!
MARET-APRIL
3C+kakak tertua (Nurul Ilmi), tadinya janjian dari a-z, tapi peretengahan saya gagal :( ,emmmm bukan gagal sih, cuma kurang gesit, atau jalannya agak banyak hambatan. nah tiga orang di pict beda lagi, jalannya mulus semulus aspal, bukan berarti tidak ada kerikil kecil yang menhalangi. Alhamdulilahnya mereka bisa mengatasi, dan saya :D stag disitu-situ saja tak beranjak mencari jalan menyusul.
MAP MERAH yang dipaksakan :D
~jreng...jrengggg~
Ini dia yang dipaksakan :D, dasarnya memang panikan dan gak mau ketinggalan mungkin, akhirnya ikutan poto untuk memenuhi persyaratan di lembaran Map Merah. iukhhhhhh merasa agak terburu-buru soalnya teman yang lain memang sudah duduk dikursi dengan level panas yang meningkat, alias SEMINAR HASIL, nah sayaaaa???? saya masih di tangga penelitian. but whatever, and I don't care yang paling pasti kan sudah ada persiapan :D
Sedikit lagi jadi KITAB SAKTI :)
Februari,
Saya mahasiswa Fakultas Teknik, hanya modal nekaD akhirnya maju tanpa ragu. sempat ada ke khawatiran, bahkan khawatir yang berlebihan telah muncul seminggu sebelum hari haaaaaaaa~
Selasa, 04 Februari 2014
'ku nikmati Kuasa Tuhan ini, sendiri dalam diam'
ada kalanya mencipta senyum itu terlalu sulit meski sudah mencoba dengan kerasnya, oh Tuhan sesedih ini kah hidupku? aku mngeluh? kemana? hanya kepada Engkau lah saat ini aku berpasrah :'(. aku kembali bercerita lagi padamu, tak bosan-bosan tentang kehidupan.....
aku terbiasa disakiti....
aku terbiasa diabaikan....
aku terbiasa dimsabodohkan....
aku membiarkan mereka mempermainkan hidup dan perasaanku, aku bertanya lagi Tuhan, apa salahku? sehina apa aku ini dimata mereka? sungguh aku tidak pernah tahu kebahagiaan apa yang akan kau suguhkan untukku kelak! aku selalu memipikan dimnapun aku, maka akan ada senyum dan sambut bahagia mereka. sakit ini...sampai kapan seorang hamba serapuh aku mampu?
aku dengan alur hidupku adalah pilihan terbaik dariMu, Engkau memilihku lantaran aku adalah seorang yang akan sanggup untuk ini? atau inilah teguranMu untuk segala dosa yang menghanyutkanku? tak jarang ada pikiran buruk yang bergelanyut di otakku, aku hanya berhara Engkau memberikan lagi kesabaran yang lebih.
jika cobaan dalam kehidupan itu, layaknya anak tangga, maka kuatkan aku untuk menapakinya satu demi satu untuk sampai pada tujuan, tujuan yaitu bahagia yang Engkau simpankan untukku... :'(
Langganan:
Postingan (Atom)